Mengenal Coping Mechanism; Pengelolaan Stress yang Harus Kamu Ketahui (Ilustrasi: Pexels.com)
Halo
Sahabat ISMA! Setiap orang pasti mengalami masalah dalam hidupnya. Entah dalam
lingkup akademik, pekerjaan, percintaan, keluarga, pertemanan, ekonomi dan lain sebagainya. Banyaknya masalah yang dialami seseorang dapat
menimbulkan stres.
Stres dapat menyerang siapa saja, tidak memandang usia. Stres yang berkepanjangan pun akan melemahkan kemampuan fisik maupun psikologis seseorang. Maka dari itu, setiap orang pasti akan melakukan upaya untuk menangani stres yang menimpanya.
Cara untuk menangani stres pada setiap orang pun berbeda-beda, ada yang sengaja menghindari sumber permasalahan agar tidak menimbulkan stress di kemudian hari, ada pula yang mencari cara untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Coping Mechanism adalah upaya atau cara untuk menyelesaikan sebuah masalah yang muncul dalam kehidupan seseorang, atau mencari jalan untuk keluar dari situasi yang membuat tertekan dan stres.
Mengendalikan stres dengan strategi ini dapat membantu kita agar merasa lebih baik secara fisik dan juga mental.
Beberapa orang memiliki coping
mechanism yang tidak sehat, yang berakhir dengan menyakiti diri sendiri
seperti minum alkohol secara berlebihan, mengonsumsi obat-obatan terlarang,
tidur berlebihan, sengaja tidak makan dan minum, makan berlebihan, belanja
berlebihan, oversharing agar mendapat perhatian, dan lain sebagainya.
Adapun Coping Mechanism yang sehat adalah yang membuat kita lebih mudah mengontrol stres dan tidak menyakiti diri sendiri. Coping Mechanism yang sehat ini terbagi menjadi dua, yaitu:
- Problem-focused coping atau PFC
- Emotion-focused coping atau EFC
Pemilihan strategi ini berdasarkan dua faktor, yaitu internal dan eksternal. Faktor internal meliputi gaya coping yang biasa seseorang pakai dalam kehidupan sehari-hari untuk menghadapi masalahnya dan juga meliputi kepribadian dari orang tersebut. Kemudian faktor eksternal meliputi pengalaman, dukungan sosial, dan juga tekanan itu sendiri. Setelah mempertimbangkan dua faktor tersebut, seseorang akan memilih strategi yang sesuai dengan kondisi dan juga tekanan pada dirinya untuk menghadapi masalah.
Kalau kamu bagaimana? Apakah coping mechanism kamu merupakan coping mechanism yang sehat? Yuk, biasakan membangun coping skill yang sehat agar kita lebih mudah mengontrol stres dan tidak menyakiti diri sendiri!
Penulis: Neng Adimah (XI BAHASA, MAN 1 Cianjur)