(Ilustrasi: pixabay.com)
"Pertemanan
palsu adalah yang terburuk. Hindari sebisa mungkin. Jika kamu jujur dan terus
terang dan bermaksud baik, itu akan tampak disalahartikan." ___ Marcus
Aurelius (Meditations). Marcus Aurelius berkata, pada akhirnya memang selalu ada
orang orang tertentu yang harus dihindari seperti "teman palsu" atau lebih
dari sekedar orang menyebalkan, tidak tahu etika dan aturan. Teman palsu bisa
mencelakakan karena kewaspadaan kita terkelabui. seperti halnya jika kita bertemu dengan
orang yang tak dikenal kita selalu bersikap waspada. Namun, dengan orang yang
berstatus "teman", kita sering kali buta kepada fakta
bahwa mereka sebenarnya tidak tulus, atau sesungguhnya hanya ingin memanfaatkan
kita saja. Pada akhirnya selalu ada orang-orang tertentu yang harus
kita hindari. Ada teman yang pickme?
Ya sudah, dihindari saja. Prinsip ini bukan berarti menutup diri kita dari
pergaulan, karena kita masih tetap mempertahankan kehidupan sosial, hanya saja
kualitas harus dijaga karena tidak ada hal yang paling menyenangkan dari persahabatan
yang setia dan tulus. Mendapatkan teman yang baik adalah sebuah berkah untuk
kita miliki. Jadi, pandailah dalam memilih teman.
Berteman kok pilih-pilih?
Ya memang! Bukan berarti memilih atas dasar suku, agama, dan ras, atau memilih
karena latar belakang keluarganya dan di mana rumahnya, tetapi memilih teman
berdasarkan karakter mereka. Karakter yang buruk sesungguhnya bisa menjangkiti
orang lain, bagaikan penyakit menular. Sebaliknya, jika kita berteman dengan
orang yang bersikap baik, itu diibaratkan seperti kita berteman dengan tukang minyak wangi
kita juga akan ikut wangi. Banyak sekali anak milenial yang salah pergaulan sehingga mereka terjerumus ke dalam pergaulan
bebas. Hal itu diakibatkan karena mereka tidak pandai memilih teman yang baik dan pada akhirnya mereka terpengaruh oleh ajakan temannya yang buruk. Maka dari itu, pilihlah teman yang bisa
mengajak kita kepada jalan kebaikan bukan keburukan. Kita tidak dilarang untuk
berteman dengan siapapun karena kita adalah makhluk sosial. Silahkan cari
relasi seluas mungkin sampai kamu jadi orang famous yang dikenal banyak orang sekalipun. Tetapi ingat! Bijaklah dalam
mencari teman. Semua orang bisa dijadikan teman, tetapi tidak semua orang bisa
diajak berteman.
Jadi Sahabat ISMA, hindarilah teman palsu yang bisa
mempengaruhimu dengan hal-hal negatif, dan pilihlah teman yang berbudi pekerti,
bervalue, dan bijak dalam mengambil
suatu tindakan.
Penulis: Reva Putriani (X-A, MAN 1 Cianjur) |