Ilustrasi: pexels.com |
Separuh
Oktober telah berlalu
Aku belum menerima orang baru
Mati rasa atau terjebak masa lalu?
Ada
perkara yang belum selesai
Masih ada rasa yang belum usai
Teruntuk tuan yang telah pergi
Berkenankah engkau kembali?
Aku tak bisa membuka hati lagi
Ini bukan sekedar ambisi tuk memiliki
Tetapi seluruh ruang hatiku sudah kau isi
Aku seperti terjebak dalam bui
Jika
berubah pikiran, aku masih di tempat yang sama
Sore menuju rabu malam, di ruang paling ujung yang bercatkan kuning
Tempat pertama kali engkau menyatakan rasa
Tempat di mana aku merasa menjadi seorang yang paling beruntung di buana
Entahlah,
Mungkin aku saja yang terlalu terbawa suasana
Sampai lupa kau hanya sementara
Namun,
Jika tak kan kembali tak apa
Aku sadar, aku bukan siapa siapa
Hanya sekedar akara masa lalu
Yang menjelma sebagai anila
Tapi, nasib hatiku bagaimana?
Aku belum menerima orang baru
Mati rasa atau terjebak masa lalu?
Masih ada rasa yang belum usai
Teruntuk tuan yang telah pergi
Berkenankah engkau kembali?
Aku tak bisa membuka hati lagi
Ini bukan sekedar ambisi tuk memiliki
Tetapi seluruh ruang hatiku sudah kau isi
Aku seperti terjebak dalam bui
Sore menuju rabu malam, di ruang paling ujung yang bercatkan kuning
Tempat pertama kali engkau menyatakan rasa
Tempat di mana aku merasa menjadi seorang yang paling beruntung di buana
Mungkin aku saja yang terlalu terbawa suasana
Sampai lupa kau hanya sementara
Jika tak kan kembali tak apa
Aku sadar, aku bukan siapa siapa
Hanya sekedar akara masa lalu
Yang menjelma sebagai anila
Tapi, nasib hatiku bagaimana?
Penulis: Salsabila Rosdiani (MAN 1 Cianjur)